“Karena para konsumen HD ini mereka yang sudah punya satu, dua atau tiga. Ya cuma mau nambah koleksi saja. Jadi mereka juga lebih baik menunda beli karena sudah punya,”
- dikutip dari laman viva news, jumat 5 januari 2016 kemarin -
Kang Bebin menjelaskan, kebanyakan pemakai motor Harley Davidson ini adalah masyarakat golongan kelas atas, dan mereka mampu membayar. Hanya saja, mereka juga berpikir rasional dengan tingginya harga motor tersebut. Jadi berhubung sudah memiliki beberapa motor Harley Davidson, konsumen rupanya belum ingin menambah koleksi barunya. Kalaupun ada yang membeli motor baru HD, mereka mungkin saja konsumen baru, dan jumlahnya pun tak banyak
Sumber yang dikutip oleh viva news, yang namanya tak mau disebutkan ini mengatakan kalau dia lebih condong membeli motor HD bekas ketimbang baru, ungkapnya..
“Itu lumayan turun harganya kalau bekas, mesinnya masih bagus. Saya beli motor Harley seken itu harganya turun Rp200 juta. Padahal harga barunya sekira Rp800 jutaan, belum lagi nanti pajak dan lain-lain,” ujarnya.si doi juga mengeluhkan tingginya harga pajak kang bro, sehingga sangat memberatkan bagi pembeli motor baru. Dirinya juga mengatakan bahwa, motor HD di Indonesia harganya naik 1x lipat dibanding di dealer HD di amerika kang bro, biyuh kok banyak tenan ki tambah e kang... weleh weleh.. berikut tutur si doi
“Beberapa waktu lalu saya ke Amerika, langsung ke diler Harlet di sana, harganya ternyata tidak terlalu mahal, ada yang Rp150-Rp200 jutaan, tapi saya bandingkan di Indonesia itu bisa di atas Rp400 jutaan,” ucapnya.last, piye kang bro, minat tuku Harley Davidson pora ? :D . Dijamin sampean dilirik cewek-cewek se RT iki. wkwk. wes semua itu hanya opini dari narasumber yang juga sebagai konsumen. beli atau tidak, itu pilihan bijak sampean kang, yang pasti berita ne ngono kuwi. be smart kang.
